Mimpi Baik dan Buruk Tergantung Siapa Penakwilnya

salikun.com - Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya menyebut bahwa mimpi seseorang itu sering kali tergantung siapa yang menafsirkan mimpi tersebut. Hal itu adalah salah satu bentuk dzon seseorang terhadap keadaan.

Maka salah satu adab dari mimpi itu adalah hendaknya tidak menceritakan kecuali kepada orang yang dipercayainya. Dan inilah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw.

Salah satu ibroh mengapa hanya kepada orang yang kita percayai adalah jika itu tergolong mimpi baik maka dia akan mengatakan yang baik-baik bagi kita. Adapun jika dia bermimpi dengan hal yang buruk, maka andaikan ia tidak tahu arti mimpi itu maka dia akan diam. Seandanya dia tahu itu adalah mimpi buruk maka dia akan menenangkan kita.

Buya Yahya menyebutkan bahwa mimpi itu juga terkadang terkait dengan husnudzon kepada Allah. Jika dia mimpi buruk dan berusaha husnudzon kepada Allah, maka kebaikanlah yang akan didapat.

Mimpi yang baik adalah kabar gembira, dan tidak ada yang memberikan manfaat itu kecuali Allah saja. Dan mimpi yang benar adalah salah satu cabang nubuwat yang masih ada hingga zaman akhir.

Mimpi seorang terhadap orang shalih atau gurunya atau melihat Nabi, maka sejatinya dibolehkan menceritakan mimpi yang baik seperti ini. dengan syarat tidak merusak hati kita, seperti muncul taajub, merasa baik dan sombong kepada yang lainnya.

Kunci dari mimpi yang berbentuk kabar gembira itu adalah menceritakan mimpi dengan sebenarnya dan bukan bohong.

Buya Yahya menyebut bahwa adab menceritakan mimpi yang baik itu ada 2 hal

-          Tidak berbohong dalam menceritakan mimpi tersebut

-          Tidak sombong dengan mimpi tersebut, seolah dia telah mencapai derajat yang manusia siapapun tidak bisa seperti yang dilakukan.

Sebab secara umum, mimpi yang baik itu bukanlah hasil usaha dari manusianya. Tetapi merupakan anugrah dan pemberian dari Yang Maha Kuasa kepada kita.

Termasuk yang perlu dicermati dari mimpi yang baik adalah apa pesan dari mimpi itu. Misalkan seorang yang shalih datang di alam mimpi seseorang dan menasehatinya agar bertaqwa kepada Allah dan banyak bersedekah. Maka melakukan kedua hal itu adalah suatu kebaikan.

Berbeda hal jika salah seorang diantara kita bermimpi dengan mimpi buruk seperti dikejar anjing, singa atau hewan buas yang menakutkan lainnya. Maka mimpi buruk ini tidak akan memberi kecelakaan kecuali atas kehendak Allah saja.

Nabi menyebut bahwa mimpi buruk itu berasal dari syetan, dan janganlah salah seorang diantara kalian menceritakan mimpi buruk tersebut kepada orang lain. Sebab dikhawatirkan banyak omongan negatif yang justru menjadi doa untuk diri kita.

Begitu pula mimpi umum yang sering diartikan negatif oleh kebanyakan orang, mimpi gigi copot, mimpi buang air, mimpi meninggal dunia dan mimpi lainnya.

Yang terbaik bagi seorang muslim adalah husnudzon (berbaik sangka) kepada Allah dan melaksanakan adab mimpi tidur yang diajarkan nabi.

-          Minta Ampunan dan perlindungan hanya kepada Allah

-          Menoleh ke sebelah kiri (yang bukan kiblat) dan meludah dengan semburan nafas ringan 3 x

-          Mengubah posisi tidur, atau pindah tempat.

-          Jika dia hendak sholat maka sholatlah dan berdoalah kepada Allah dengan meminta kebaikan.

Lebih baru Lebih lama