Wisata Indonesia - Selain tempat wisata alam gunung Ijen yang di kelola oleh BKSDA rupanya masih dalam gugusan pegunungan Ijen masih terdapat banyak tempat indah yang masih jarang di ketauhi. Berada tepat di samping gunung ijen atau berjarak sekitar 50 meter di samping Paltuding sebagai basecamp pendakian gunung Ijen, terdapat satu gunung yang di kenal dengan nama gunung Ranti. Gunung yang memiliki ketinggian 2601 mdpl kurang begitu dikenal oleh para wisatawan, kemungkinan hal iti terjadi adalah karena pengelolaan tempatnya sendiri yang tidak lagi di pegang oleh BKSDA melainkan oleh Perhutani disana. Hal iti sangat disayangkan, melihat gunung Ranti memiliki pesona alam yang tak kalah menarik dari gunung lainnya. Jadi, pada artikel kali ini akan penulis kenalkan lebih rinci tentang gunung Ranti.
Akses Menuju Gunung Ranti
Mengingat pos pendakian gunung Ranti hanya berjarak ±50
meter dari basecamp pendakian gunung Ijen, para wisatawan yang akan mengunjungi
gunung Ranti bisa mengikuti jalur pendakian gunung Ijen. Jalur menuju ke gunung
Ranti dapat diakses melalui berbagai kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Berada di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso menjadikan akses ke wilayah ini
memiliki dua pilihan jalur yang dapat dipilih saat mengunjungi tempat ini,
yaitu:
1. Dari Banyuwangi para wisatawan dapat menuju ke desa Jambu
terlebih dahulu yang berjarak sekitar 20 km dari kota Banyuwangi san dapat
diakses dengan kendaraan pribadi. Sesampaimya di desa Jambu atau tepatnya di
rest area Jambu wisatawan harus melanjutkan berjalan kaki 2 km menuju
Paltuding.
2. Dari Bondowoso wisatawan dapat menuju ke sempol tang
kemudian melanjutkan perjalanan ke Banyupahit dan tetap melewati satu jalan
lurus yang sama dengan kontur yang sedikit ekstream para wisatawan akan sampai
di Paltuding.
Catatan: pos pendakian gunung Ranti berjarak ±50 meter di
sebrang jalan Paltuding ke arah timur, dan mulai bulan oktober 2020 akses
menuju Paltuding baik dari arah Bondowoso ataupun Banyuwangi dapat menggunakan
angkitan untuk KSPN yang telah beroperasi dengan tiket 15.000 dari Banyuwangi
dan terminal Bodowoso, angkutan KSPN juga dapat digunakan mulai dari terminal
Tawang Alun di Jember dengan biaya bertambah 15.000 untuk menuju ke terminal
Bondowoso.
Jalur Pendakian Gunung Ranti
Pos pendakian guning Ranti memiliki ketinggian 1800
mdpl sementara puncaknya memiliki
ketinggian 2601 mdpl, memiliki elevasi 800 meter untuk menuju puncak, siapa
sangka dalam mendaki gunung Ranti para wisatawan hanya membutuhkan waktu 2-4
jam saja. Jalur pendakian gunung Ranti sendiri tergolong jalur yang cukup
menyusahkan, hal itu dikarenakan sepanjang jalurnya yang selalu menanjak tanpa
tempat datar, ditambah lagi dengan jalur yang memiliki kondisi tanah berpasir
dan setiap jalur yang dilewati merupakan jalur aliran air gunung Ranti yang
menjadikan pendakian munuju gunung Ranti terkenal dengan jalurnya yang licin.
Ada beberapa pos istirahat yang di sediakan oengelolah
sepanjang jalur pendakian sebelum menuju puncak, namun saat penulis mengunjungi
gunung Ranti pada bulan September 2020, pos-pos yang dulunya dapat digunakan
sebagai tempat istirahat sekarang sudah tidak bisa karena sudah hancur dan
belum di perbaiki oleh pengelolah.
Gunung ini juga tidak memiliki sumber air yang dapat
dimanfaatkan pendaki, sehingga para pendaki yang akan berkunjung disini harus
mempersiapkan sepenuhnya dari bawah. Sepanjang jalur pendakian hanya sedikit
pohon-pohon yang menjulang tinghi dan menjaga dari sinar matahari, akibatnya
adalah jalur pendakian yang sangat panas saat siang hari dan angin sangat
terasa di malam hari. Sebabnya para wisatawan yang ingin mendaki gunung Ranti
biasanya melalukan pendakian pada pukul 15.00 WIB kebawah agar tidak terlalu
panas dan dingin.
Puncak gunung Ranti merupaan hamparan yang cukup luas dengan
gubuk besar yang berada di atasnya, tapi sama seperti pos-pos sebelum puncak
yang sudah rusak. Gubuk di puncak gunung Ranti sudah tidak memiliki atap dan
pondasinya mulai rapuh. Puncak juga merupakan satu-satunya tempat sepanjang
jalur pendakian yang dapat digunakan sebagai camp area, jadi wisatawan tidak
perlu melakukan summit dari camp area saat digunung ini.
Memiliki camp area yang tepat berada di samping tebing
menjadikan angin yang berhembus disini sangat kencang, disarankan agar tidak
mendirikan tenda dekat dengan tebing. Panorama yang ditawarkan saat mendaki
gunung Ranti adalah samudra awan yang terlihat membentang luas saat pagi dan
siang hari disini, keindahan sunrise juga menjadi daya tarik tersendiri dimana
pemandangan sunrise terlihat berwarna keemas-emasan, dan puncak gunung Agung
Bali juga dapat dilihat dari gunung Ranti. Terletak jauh dari temoat yang
memiliki banyak polusi cahaya, disini juga merupakan tempat yang sempurna bagi
para astrophotography untuk memotret bintang.
Tiket Pendakian dan Jam Buka
Tiket pendakian per orang : Rp 10.000
Karcis parkir
kendaraan roda 2: Rp 5.000
Karcis parkir kendaraan roda 4: Rp. 20.000
Jam buka gunung Ranti adalah mulai pagi sampai malam, bahkan
bisa dikatakan tidak ada jam operasional khusus (24 jam). Namun, untuk
wisatawan yang ingin mendaki dini hari disarankan membeli tiket dan sampai di
pos pendakian saat sore hari sebelumnya dan melaporkan jam pendakian mereka.
Terdapat beberapa penginapan yang berderet sepanjang jalan
sekitar pos pendakian gunung Ranti
hingga Paltuding dengan biaya permalam mulai dari Rp 100.000, selain itu
berbagai jenis warung-warung makan dan tempat sovenir beragam harga juha
tersedia sepanjang wilayah ini.
Catatan: tidak di perluhkan surat sehat atau rapid test
untuk mendaki di era new normal
Peraturan
Pendakian Gunung Ranti
1. Wajib membawa turu sampah
2. Dilarang membawa senjata tajam, senapan, miras dan
obat-obatan terlarang
3. Dilarang menyalahkan api unggun dan membakar sampah
4. Dilarang membawa tisu basah
5. Dilarang menimbulkan kegaduhan baik bersuara lantang
ataupun dari musik portabel
6. Dilarang merusak ekosistem sekitar gunung Ranti
7. Wajib melakukan registrasi dan bersedia mengikuti segala
peraturan
Catatan: Pelanggaran dikenakan sanksi denda Rp 50.000