CARA DAN TEKNIK PARAFRASE SUPAYA TERHINDAR PLAGIARISME

 Teknik parafrase yaitu cara menulis atau mencurahkan gagasan atau ide dari sumber tulisan tertentu dengan menjadikan tulisan, gagasan atau ide yang baru, dengan tidak mengubah makna aslinya. Parafrase adalah cara menulis dengan tujuan supaya terhindar dari plagiat/plagiasi/plagiarism atau similarity. Cara dan teknik parafrase yang benar jika seseorang mampu menulis ulang perkataan atau ide atau gagasan yang diperoleh dari sumber lain dengan redaksional yang baru agar mudah dipahami dan dimengerti.


Kemampuan dan keahlian setiap penulis dalam melakukan teknik penulisan berbeda. Dalam melakukan aktivitas atau kegiatan parafrase, penulis dapat mengembangkan tekniknya sendiri yang bersifat unik bahkan memiliki keunggulan masing-masing. Penulis pemula atau amatir perlu banyak belajar untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian parafrase. Berikut ini cara dan teknik parafrase dalam penulisan efektif untuk mengembangkan keahlian dan kemampuan parafrase pada jenis karya ilmiah (untuk mahasiswa dan umum) dan teks book (buku):

  1. Membaca berulang kali teks atau sumber informasi sampai memahami isi teks atau informasi yang diperoleh.

  2. Gagasan atau ide ditulis ulang pada kalimat atau redaksional yang baru serta menyingkirkan naskah asli baik sebagian maupun menyeluruh.

  3. Menulis persamaan kata atau sinonim atau kata serapan dari kata yang menjadi sasaran parafrase.

  4. Hasil tulisan parafrase dibandingkan dengan naskah atau tulisan aslinya.

  5. Mencantumkan sumber asli, sumber pustaka, kajian pustaka dan referensi.


Mahasiswa paling khawatir saat karya ilmiah yang berupa Tugas Akhir (D3), Skripsi (S1), Tesis (S2) dan Disertasi (S3) mengalami plagiasi atau similarity dengan persentase yang sangat tinggi (misalnya di atas 50%), sehingga harus mampu melakukan parafrase dalam waktu singkat dan cepat, yaitu maksimal seminggu atau 7 (tujuh) hari.

Cara dan teknik parafrase tercepat adalah menghubungi atau konsultasi dengan pihak yang sudah ahli dalam parafrase, misalnya Khairpedia Parafrase Hasil Cek Turnitin. Cara dan teknik parafrase yang digunakan Khairpedia sudah teruji lolos diberbagai Uji Cek Turnitin atau Uji Cek Plagiarism di berbagai Universitas Negeri maupun Swasta Di Indonesia.

Tujuan dari program Turnitin atau program cek plagiasi lainnya adalah menyajikan, mencocokkan dan menunjukkan berapa banyak redaksi, kalimat, data dan paragraf yang diambil dari database, arsip dan redaksi dari karya orang lain. Apabila standar penilaian Turnitin yang diminta oleh dosen, guru, instruktur dan tutor tidak melebihi nilai yang ditentukan, maka karya ilmiah, skripsi, karya tulis, thesis dan disertasi berhasil lolos dan lolos cek Turnitin, atau dikatakan melewati nilai dari program turnitin.

Salah satu hal pokok dan poin paling penting saat memulai dan menyiapkan sebuah karya tulis adalah orisinalitas dan keaslian karya tulis. Memilih topik, tema dan judul dapat memilih atau mengambil dan ditulis oleh banyak penulis, tetapi harus unik dan berbeda. Berfikir, menulis dan bekerja keras sepenuhnya untuk mendapatkan karya tulis yang benar-benar asli atau orisinil.

Penulis dapat menunjukkan, mengkaitkan atau menautkan informasi sumber redaksi, paragraf atau cuplikan dari berbagai sumber dalam karya tulis. Hal ini tidak dimaksudkan menjiplak atau plagiat, tidak menjadi masalah karena penulis memberikan list atau daftar pustaka dari kutipan yang sudah dibuat. Laporan keaslian redaksi dari artikel, karya tulis, redaksi, konten, karya ilmiah, skripsi, thesis dan disertasi tentu saja diperiksa oleh turnitin.

Kesimpulan akhir dari penjelasan di atas adalah, cara dan teknik parafrase supaya terhindar plagiarisme adalah dengan menggunakan mencurahkan ide, gagasan dan tulisan yang baru meskipun mengutip dari sumber aslinya, tetap harus mencantumkan sumber aslinya. Cara dan teknik parafrase yang sempurna dapat menurunkan tingkat similarity atau tingkat kesamaan suatu karya tulis.

Lebih baru Lebih lama